Sabtu, 26 Juli 2025

DIA HANYA SEJAUH DOA

 Kejadian 18 : 20 – 32; Mazmur 138; Kolose 2 : 6 – 15; Lukas 11 : 1 – 13

Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) mengungkapkan bahwa sekitar 30an% anak SMA di Jakarta terindikasi memiliki masalah Kesehatan jiwa.[1] Ketika kondisi ini muncul, setiap remaja sesungguhnya membutuhkan tempat untuk bercerita. Namun faktanya, hal ini sulit untuk didapatkan baik itu dalam lingkup keluarga maupun teman sekitarnya.

Fenomena ini diamini oleh mantan Menteri Kesehatan RI, Prof. Nila Moeloek yang menyoroti bahwa dulu ada kebiasaan setiap makan bersama keluarga, selalu ada momen untuk menceritakan kejadian atau aktivitas dalam satu hari kepada orang tua. Namun sekarang, itu semua hilang karena semua sibuk dengan gadget masing-masing. Hal ini mengakibatkan anak-anak merasa kesepian karena interaksi dengan orang tua atau saudara semakin terbatas.

Bukan hanya dialami oleh anak remaja. Semakin hari, setiap orang dewasa makin susah untuk punya teman cerita karena semua sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Kalaupun ada, belum tentu mudah untuk diungkapkan karena banyak hal yang dipikirkan. Mulai dari memikirkan teman bercerita pun punya persoalannya sendiri atau ada ketakutan akan bocor ke mana-mana atau takut diberi saran yang salah atau distigma dan lain sebagainya.

Dalam kondisi ini, baik anak remaja maupun orang dewasa semakin hari merasa kesepian karena kondisi membuat semakin sulit untuk berbagi apa yang sedang dialami atau digumulkan. Di tengah pergumulan kesepian, kesendirian dan tak ada teman untuk berbagi cerita, ternyata masih ada yang bisa kita ajak ngobrol dan tak perlu khawatir karena selalu ada waktu untuk kita, tidak bocor ke mana-mana, dan Ia dapat memberi solusi dan ketenangan yang kita butuhkan. Ia pun pribadi yang tidak pernah jauh dari kita. Ia ada Tuhan. Sebab Dia hanya sejauh doa.

Doa merupakan bagian dari kehidupan manusia. Martin Luther pun pernah menuliskan, “to be a Christian without prayer is no more possible to be alive without breathing.” Itu sebabnya doa menjadi nafas dan sarana yang digunakan manusia secara gratis dan unlimited untuk berbicara dengan Tuhan.

Hal ini terlihat dalam bacaan pertama dalam Kejadian 18 : 20 – 32 yang berisikan doa Abraham kepada Tuhan yang memuat negosiasi dari Abraham kepada Tuhan, agar Tuhan tidak murka kepada Sodom dan Gomora karena Abraham berpikir ada orang benar juga di sana yang hidup bersama-sama dengan orang fasik. Proses negosiasi dari 50 orang benar sampai 20 orang benar tetap didengar Tuha. Dari apa yang dilakukan Abraham dan Tuhan dalam bacaan pertama ini memberi gambaran bahwa Tuhan begitu dekat dan terbuka untuk diajak bicara (a.k.a berdoa). Jadi berdoalah kepada Tuhan.

Berdoa pun bukan hanya ditunjukkan oleh Abraham, tetapi juga oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Lukas 11 : 1 diawali dengan memperlihatkan bahwa Yesus sedang berdoa. Apa yang Ia lakukan merupakan bentuk pengajaran kepada para muridNya supaya mereka pun bertekun dalam doa. Berdoa pun bukan hanya dalam kondisi hidup sedang baik, dalam kondisi hidup yang penuh tantangan pun tetap perlu untuk berdoa. Hal inilah yang diingatkan oleh Paulus kepada jemaat di Kolose yang menjadi bacaan kedua kita.

Paulus mengingatkan mereka yang kala itu pun sedang dalam kondisi penuh tantangan karena muncul banyak ajaran palsu dan tekanan untuk mereka. Paulus ingatkan dalam ay. 6 - 7 bahwa mereka telah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan mereka, maka hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia, berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, bertambah teguh dalam iman dan hendaklah hatimu melimpah dengan Syukur.

Dari surat Paulus ini, ia mau tekankan bahwa dekat dengan Tuhan bukan berarti hidup akan selalu baik-baik saja. Justru akan ada tantangan, ada masalah, ada persoalan yang akan dihadapi. Tapi biarlah melalui semua dinamika hidup itu bukan membuat jemaat di Kolose makin jauh dari Tuhan tapi justru makin dekat dengan Tuhan. Karena Tuhanlah yang akan memberi kekuatan dan kemenangan (ay. 15).

Pada akhirnya, melalui berdoa kita bukan melihat kita yang hebat tetapi Tuhan yang Mahahebat. Karena segala persoalan apapun dapat kita ceritakan padaNya dan Ia punya beragam cara untuk menolong kita dan akhirnya membuat kita melihat dalam syukur seperti yang diungkapkan oleh Daud dalam Mazmur 138. Sebab Daud bersyukur karena karena Tuhan itu setia dan kasihNya kekal. (Ay. 3) Engkau menjawab apabila aku berseru kepadaMu; Engkau menguatkan aku sehingga aku berani.

 

Pesan firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa

1)    Jika dalam dunia kita tidak menemukan seorangpun untuk mengadu dan bercerita dengan bebas dan tanpa bebas. Ingat kita masih punya Tuhan.

2)    Datanglah pada Tuhan dalam doamu. Karena Ia selalu bersedia untuk mendengarkan apapun yang ingin kita sampaikan dalam kondisi baik maupun tak baik. 

3)    Berdoa pada Tuhan tidak berarti hidupmu tidak akan ada masalah. Tapi berdoalah pada Tuhan karena apapun masalahmu, Ia selalu setia memberi kekuatan, kasih dan keberanian.

 

Tuhan memberkati kita semua. Amin

-mC-



[1] Studi Ungkap Kesepian Hantui Remaja Indonesia http://dtk.id/NXVwZd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar