Jumat, 06 Desember 2024

Persiapkanlah Jalan bagi Tuhan! (Minggu Adven II)

 Minggu Adven II 

PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN! 

Maleakhi 3:1-4, Lukas 1:68-79, Filipi 1:3-11, Lukas 3:1-6


Dalam menggarap sebuah acara, baik besar atau kecil, ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan:

Pertama adalah persiapan. Persiapan adalah masa yang menunjukkan kesibukan setiap orang yang berpartisipasi dalam membagi ide, membagi tugas atau peran, sampai mempersiapkan semua hal secara terperinci. Persiapan dimulai sejak jauh hari sampai beberapa jam sebelum acara dimulai. 

Kedua adalah pelaksanaan. Pada umumnya, pelaksanaan menyangkut jalannya rangkaian acara dari awal sampai akhir. Pada acara-acara tertentu, pelaksanaan membutuhkan respons dari orang-orang yang berpartisipasi dalam acara tersebut. 

Ketiga adalah kelanjutan. Isinya adalah penilaian dan tindakan berikutnya agar acara yang sudah berjalan dapat dinilai secara terukur sehingga menjadi modal yang baik untuk acara selanjutnya.

Pada intinya, ketiga hal ini saling berkaitan dan tidak boleh dilupakan. Kalau persiapannya baik, maka pelaksanaan dan penilaiannya juga baik. Pelaksanaan yang baik akan menghasilkan pengalaman berkesan sehingga proses kelanjutannya dapat menjadi semakin baik. Kelanjutan yang baik akan menolong persiapan dan pelaksanaan acara berikutnya menjadi semakin sempurna.


Terkait dengan keempat bacaan leksionari hari ini, maka keempatnya memuat unsur yang hampir sama, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan kelanjutan

Dari Maleakhi 3:1-4, berita tentang kehadiran Allah di tengah kehidupan menjadi dasar persiapan dengan adanya utusan yang mempersiapkan jalan di hadapan Tuhan (ay.1), sehingga dalam pelaksanaannya, Allah yang hadir dapat berkarya dengan cara memurnikan, mentahirkan, dan menyucikan (ay.2-3). Oleh karena semua itu dipersiapkan dengan baik, maka manusia dapat melanjutkan dengan tindakan pemberian persembahan yang menyenangkan hati Tuhan seperti yang sudah-sudah (ay.4). 

Dari Lukas 1:68-79, kemuliaan Allah menjadi pujian Zakharia, yang menunjukkan persiapannya dengan mengingat segala sesuatu yang sudah terjadi pada masa lalu (ay. 70-75), menceritakan apa yang sedang terlaksana (ay.68-69), untuk waktu kelanjutan yang akan datang (ay.76-79).

Dari Filipi 1:3-11, kita juga belajar bahwa Paulus mempersiapkan umat-Nya dengan menceritakan apa yang sudah terjadi (ay.1-5), menegaskan karya yang ia kerjakan sebagai pelaksanaan di saat tersebut (ay.6-8), sehingga pada kelanjutannya ia mengharapkan yang baik itu terus terjadi di tengah kehidupan jemaat (ay.9-11).

Dari Lukas 3:1-6, kita belajar bahwa seruan Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya di tengah konteks yang tidak mudah adalah hal yang sudah harus dikerjakan (ay.1-2). Seruan pertobatan dan pembatisan adalah tindakan pelaksanaan yang  nyata bagi yang sungguh-sungguh bersiap menyambut Dia (ay.3-6). Jika kita teruskan pembacaan kita pada ayat-ayat berikutnya, maka kita akan melihat kelanjutan tindakan dan harapan yang diberitakan kepada banyak orang (ay.18). 


Dari sini kita belajar  bahwa mempersiapkan jalan bagi Tuhan bukan hanya tindakan rutinitas tahunan ketika kita ditegur atau diingatkan, tetapi ketika kita memasuki Minggu Adven kedua kita harus bisa mempersiapkan, melaksanakan, serta melanjutkan semua karya keselamatan Allah dalam kehidupan kita.

Persiapan: di Minggu Adven kedua ini, marilah kita mempersiapkan diri kita sendiri untuk menerima pertobatan. Semua kasih Allah yang sudah pernah dilakukan-Nya menjadi alasan bagi kita untuk tidak lagi menunda dan tidak lagi jatuh ke dalam dosa.

Pelaksanaan: di Minggu Adven kedua ini, kita semakin sadar bahwa fokus dari Adven adalah untuk mempersiapkan kita menyambut Yesus yang lahir di tengah dunia. Jangan sampai, semua kesibukan acara Natal, panitia Natal, aktivitas akhir tahun malah membuat kita kehilangan makna Natal.

Kelanjutan: kasih dari Allah harus terus dilanjutkan, sehingga semakin banyak orang yang merasakan bahwa sukacita atas kelahiran-Nya tidak terjadi pada momen tertentu saja, tetapi terus bergema, seperti Firman dalam Maleakhi, seperti pujian Zakharia, seperti sukacita Paulus, dan juga seperti suara Yohanes Pembaptis.


Kita hidup di masa kini dengan Minggu Adven kedua yang juga tidak jauh dari nilai dan tantangan kekinian. Marilah memasuki Minggu Adven kedua dengan persiapan, pelaksanaan, dan kelanjutan yang semakin mengarahkan kita pada Tuhan Yesus Kristus! (RA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar