Jumat, 17 April 2020

DUTA DAMAI SEJAHTERA

Minggu Paska II #dirumahaja

Yohanes 20:19-31

Ada seorang peneliti yang berkata bahwa 90% hal yang membuat kita takut tidak pernah terjadi. Takut adalah perasaan yang sangat manusiawi. Semua manusia pasti pernah merasa takut. Namun, sekalipun ketakutan itu manusiawi dan wajar-wajar saja, jangan juga kita memelihara rasa takut atau tenggelam dalam rasa takut. Tidak ada yang salah dengan takut memang, hanya saja jangan sampai ketakutan itu membuat kita tidak dapat bersaksi dan menjadi berkat bagi sesama.
Kebangkitan Yesus Kristus selain membebaskan manusia dari dosa, juga membebaskan kita dari ketakutan. Berita kebangkitan yang disampaikan kepada murid-murid sesungguhnya merupakan berita pembebasan dari ketakutan. Itulah mengapa dalam penampakan diri-Nya kepada murid-murid-Nya, Yesus menenangkan mereka dengan berkata “Jangan takut!” (Mat. 28:10). Bahkan selama kehidupan-Nya di dunia, Yesus kerap kali menghibur murid-murid-Nya dengan berkata “jangan takut.” Kebangkitan Kristus juga membebaskan para murid dari ketakutan untuk keluar dari persembunyian mereka dan bersaksi di dunia.
Setelah kematian Yesus, para murid tidak berani menujukkan diri mereka di keramaian. Mereka masih ketakuan dan belum mengetahui akan kebangkitan, sehingga mereka takut pada orang-orang Yahudi. Karena itulah mereka berkumpul dengan di rumah dengan pintu dan jendela yang terkunci rapat. Sekalipun mereka tahu Yesus telah bangkit, mereka masih takut. Mereka tidak sejahtera. Pada saat itulah yesus datang menampakkan diri kepada mereka. Dalam penampakan diri-Nya ini, dua kali Yesus mengatakan “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh. 20:19, 21). Yesus mau agar murid-muridNya bebas dari rasa takut dan dipenuhi damai sejahtera. Dengan demikian, para murid keluar dari persembunyian mereka, dan siap diutus untuk memberitakan kabar sukacita kebangkitan Kristus kepada dunia (Yoh. 20:21). Para murid dipulihkan dari ketakutan mereka untuk menjadi duta damai sejahtera, memberitakan damai sejahtera kebangkitan Kristus kepada dunia.
Berkali-kali Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, juga kepada kita, “jangan takut.” Melalui kebangkitan-Nya, Yesus membebaskan kita dari rasa takut, rasa takut untuk bersaksi, rasa takut untuk beriman dan berpengahrapan, serta rasa takut untuk menjalani kehidupan. Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang memberatkan, entah itu masalah dalam pekerjaan, masalah dengan keluarga, atau masalah pribadi lain yang membuat kita takut untuk menghadapinya. Saat ini pun mungkin kita diliputi ketakutan akan kematian yang terjadi di sekeliling kita akibat Covid-19. Ingatlah bahwa Yesus yang telah mati dan bangkit itu melenyapkan ketakutan dan memberikan kita damai sejahtera agar kita tidak takut menghadapi berbagai masalah dan pencobaan yang ada dalam kehidupan kita.
Yesus yang bangkit tidak hanya mengenyahkan ketakutan dan memberikan damai sejahtera, tetapi juga mengutus kita untuk mengabarkan damai sejahtera itu kepada seluruh dunia. Ia mengembuskan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya agar mereka berani bersaksi. Roh Kuduslah yang memampukan mereka menjadi duta-duta damai sejahtera Allah bagi dunia. Setelah Roh Kudus diberikan mereka keluar dari ketakutan mereka sehingga berani bersaksi.
Namun demikian, yang perlu kita perhatikan adalah Roh Kudus tidak membuat semuanya menjadi mudah bagi kita untuk bersaksi, melainkan Ia memampukan kita untuk menghadai setiap tantangan hidup kita. Roh Kudus juga tridak serta merta menghilangkan ketakutan kita, namun Ia membuat kita yang tadinya berfokus pada ketakutan untuk kembali berfokus kepada Allah. Roh Kudus pula yang menyadarkan kita akan keberadaan diri kita yang lemah, sehingga kita dapat terus bergantung pada perlotongan-Nya. Karena itu, mintalah kepada Allah melalui Roh Kudus untuk memberikan kebaranian bagi kita menghadapi segala masalah hidup kita sambil terus bersaksi akan Kristus yang bangkita dan memberi kehidupan bagi semesta. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar