Sabtu, 11 April 2020

IA TELAH BANGKIT

MINGGU PASKAH
Yeremia 31 : 1 – 6; Mazmur 118 : 1 – 2, 14 – 24;
Kisah Para Rasul 10 : 34 – 43; Matius 28 : 1 – 10

          Setelah peristiwa Jumat Agung yang membuat para pengikut Yesus shock karena Sang Guru meninggal dengan cara yang tidak terhormat. Ditambah dengan kesunyian hari pasca kematian Yesus yang membuat para pengikut merasa kalah dan ditinggalkan, ternyata situasi yang buruk tak selamanya akan terus buruk. Karena hari ini ada berita pengharapan yang melegakan, berita kebangkitan yang menyukacitakan, berita kemenangan yang membuat hati semakin percaya pada Yesus, karena Ia telah bangkit.
          Dalam bacaan Injil menceritakan bahwa berita kebangkitan Yesus justru diketahui dulu oleh para perempuan, Maria Magdalena dan Maria yang lain. Hal ini memberi makna baru bagi kehidupan para pengikut Tuhan saat itu, bahwa kebangkitan Yesus bukan hanya untuk para murid, bukan hanya untuk para laki-laki (patriarki) tetapi untuk semua, termasuk juga untuk perempuan. Seperti juga yang dituliskan dalam Kisah Para Rasul 10 : 34 “…bahwa Allah tidak membedakan orang.”
          Kebangkitan Yesus yang didengar oleh para perempuan pastinya mengubah suasana hati mereka saat itu. Tetapi jika kita menjadi para perempuan itu, langsung percayakah kita? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Itu sebabnya, para perempuan itu pergi dengan segera dari kubur itu dengan takut sekaligus dengan sukacita. Sukacita karena Yesus, Guru mereka Mahakuat bahkan dari maut sekalipun. Sukacita karena hidup mereka tidak lagi hampa, sebab Yesus hidup. Sukacita karena kuasa Yesus tanpa batas, karena Dia bukan hanya bisa membangkitkan orang mati, tetapi Ia juga bangkit.
Tetapi di sisi lain, para perempuan ini juga pergi dengan takut. Bukan hanya takut karena baru bertemu malaikat, tetapi juga takut jika berita yang mereka dengarkan hanya hoax belaka dan memberi harapan palsu bagi hati Maria dan perempuan lainnya. Mereka juga takut jika mereka nantinya juga akan membawa kabar bohong bagi para murid lainnya dan membuat mereka semakin bersedih dan kehilanga harapan.
Di tengah-tengah dua rasa, kebangkitan Yesus memberi jaminan untuk para perempuan itu. Karena tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka. Perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit ini semakin meneguhkan mereka. Bahwa berita yang mereka dengarkan itu bukan berita palsu tetapi benar karena Yesus benar telah bangkit.  Itu sebabnya, setelah berjumpa dengan Yesus, ketakutan mereka berubah menjadi sukacita yang penuh dan membuat mereka pergi ke Galilea tanpa rasa takut, seperti perjalanan mereka sebelumnya.
Di momen Paskah di rumah ini, mungkin kita sedang merasa sedih, khawatir, gelisah karena kita masih beribadah di rumah. Karena virus Corona masih merajalela, ODP (orang dalam pengawasan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan) di Indonesia semakin meningkat dan angka kematian karena virus ini juga masih bertambah. Dalam momen Paskah ini, katakanlah pada diri kita sendiri untuk tidak sedih, khawatir dan gelisah. Tetapi ubahlah rasa itu menjadi sukacita seperti para Maria yang bersukacita karena Yesus sudah bangkit.
Berita ini bukan hanya untuk para Maria di dalam bacaan, tetapi juga untuk kita yang membaca. Baik kita yang saat ini di rumah, kita yang sedang berjuang di rumah sakit, kita yang WFH (work from home) atau kita yang diPHK. Mungkin kita akan bingung, mengapa harus bersukacita di tengah kehidupan kita yang sedang meragu dan tak ingin bersukacita? Jawabannya adalah karena Tuhan sudah bangkit untuk kita semua dan kebangkitanNya memberi harapan dan keselamatan bagi kita. Jika sekarang kita sulit bersukacita, mungkin karena kita terlalu fokus pada keadaan kita sekarang. Kita perlu mengingat kembali pengalaman kita berjumpa dengan Tuhan dalam perjalanan hidup kita.
Pengalaman perjumpaan dengan Tuhanlah yang membuat para Maria menjadi sangat bersukacita dan melanjutkan perjalanan Galilea. Maka, ingatlah kembali pengalaman perjumpaan dengan Tuhan dalam hidup kita dan lanjutkanlah perjalanan hidup kita dengan sukacita. Selamat Paskah. Tuhan sudah bangkit. Haleluya! Amin. 
-MC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar