PASKAH V
Kisah Para Rasul 7 : 55
- 60; Mazmur 31 : 2 - 6, 16 - 17; 1 Petrus 2 : 2 - 10; Yohanes 14 : 1 - 14
Saudaraku
yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Perkataan
Yesus dalam bacaan hari ini khususnya ayat 2 - 3, “di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku
akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamu pun berada.”Ayat ini begitu akrab dan populer bagi banyak orang
Kristen. Namun, di manakah ayat ini seringkali kita dengarkan? Biasanya
perkataan ini diperdengarkan kepada banyak orang ketika ibadah penghiburan
dilayankan pada saat peristiwa kedukaan. Namun kita patut bertanya. Sebenarnya
untuk siapa sih ayat-ayat ini diperdengarkan? Untuk orang yang hidup atau
yang mati? Tentu kita sepakat bahwa ayat ini diperuntukkan untuk semua orang
yang masih hidup. Oleh karena itu, penekanan ayat ini adalah bukan hanya
supaya kita berani menghadapi kematian, tetapi juga supaya kita berani
untuk menjalani kehidupan.
Berbicara
tentang keberanian untuk menjalani hidup nampaknya hal
itu tidak selalu ditunjukkan oleh para murid Yesus.
Karena, mengawali bacaan hari ini, di ayat 1 Yesus mengatakan kepada para
muridNya Janganlah gelisah hatimu. Tapi mengapa para murid
menjadi gelisah hati? Bukankah Yesus bersama-sama dengan mereka? Untuk apa
lagi mereka gelisah? Betul saudara Yesus ada bersama mereka. Tetapi,
para murid menjadi gelisah karena ternyata sebelum bacaan ini, Yesus
sempat mengatakan kepada para muridNya dalam Yoh. 13 : 33 “hai
anak-anakKu, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari
Aku dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: ketempat Aku
pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga
kepada kamu.” Yoh. 13 : 36 “Simon tanya Tuhan, kemanakah
Engkau pergi? Jawab Yesus ke tempat aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku
sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.””
Saudaraku, dari pernyataan Yesus ini
bahwa ia akan pergi meninggalkan para murid dan tidak ada yang dapat
mengikutNya, tentu hal ini membuat para murid gelisah. Mengapa? sebab
sebagai para murid, mereka sudah terbiasa bersama Yesus. Ada apa2 ada
Yesus. Ada masalah, Yesus bertindak mereka diam saja mengikuti. Kuasa
Yesus begitu luar biasa dan tak ada yang mampu
menandingiNya. Sehingga, selama ada Yesus, para murid aman! Bahkan mereka
ada dalam zona nyaman. Karena tinggal ngikut aja. Tapi ketika Yesus
mengatakan Ia akan pergi meninggalkan mereka dan tidak ada seorangpun yang
dapat mengikutiNya? Tentu para murid gelisah karena Yesus akan pergi
meninggalkan mereka.Para murid menjadi gelisah
karena mereka tidak ingin dan tidak siap untuk ditinggalkan.
Mereka tak mampu bertahan jika tanpa Tuhan. Mereka tidak berani untuk menjalani
kehidupan jika Tuhan tidak bersama-sama mereka.
Saudaraku, di satu sisi ini
kesadaran yang baik, karena para murid sadar bahwa mereka membutuhkan
Tuhan tanpa Tuhan hidup mereka ambyar. Tanpa Tuhan mereka kehilangan keberanian
untuk menjalani hidup mereka. Namun saudara yang menarik dalam bacaan ini
adalah sekalipun kegelisahan para murid tidak dikatakan secara
verbal kepada Yesus. Namun ternyata Yesus tahu hati para
muridNya. Ia mengenal mereka tanpa harus dikatakan. Karena Ia menangkap
kegelisahan mereka, sehingga Ia katakan jangan gelisah hatimu.”
Bahkan
saudara, Yesus juga menyampaikan kok untuk apa
Ia harus pergi, supaya para murid memahami apa yang akan Yesus
lakukan dan tidak gelisah lagi. Semua Yesus jelaskan di ayat 2 -
4 bacaan hari ini. Dengan tujuan, ketika para murid memahami
tindakan Yesus, sekalipun nampaknya ditinggalkan mereka tidak gelisah dan tetap
berani menjalani hidup. Karena Yesus sendiri juga berani untuk menjalani
hidupNya. Jika diperhatikan ternyata apa yang Yesus sampaikan di ayat
2 - 4 tadi, terdiri dari 4 poin:
1) Yesus memang
akan pergi dan harus pergi. Tetapi Yesus pergi
untuk menyiapkan/menyediakan tempat bagimu di rumah Bapa.
2) Yesus
akan datang kembali. Jadi ia pergi bukan selamanya akan pergi. Ia pergi
bukan untuk meninggalkan dan melupakan para murid. Tetapi
seperti lagu Ello – salah 1 penyanyi Indonesia, Yesus pergi untuk
kembali.
3) Yesus
akan membawamu (para murid) ke tempatKu supaya di mana Aku berada,
kamu pun berada. Dari poin 3 ini memperlihatkan bukan hanya para murid
yang terus ingin dekat dengan Yesus. Tapi Yesus juga dekat dengan
mereka. Lihat kalimatNya, supaya di mana Aku berada, kamu pun
berada. Ia tidak menjauh, Yesus tidak meninggalkan para muridNya.
Tetapi justru Ia ingin dekat dengan mereka.
4) Dan
ke mana Aku (Yesus) pergi, kamu tahu jalan ke situ. Karena Tuhan
yang akan mengarahkan da menunjukkannya
Saudaraku, dari 4 poin ini jika
ditarik dalam 1 kalimat kita bisa simpulkan bahwa apa yang Yesus lakukan bukan
untuk diriNya. Karena setiap poin ditujukkan untuk “mu” para murid dan
semua orang percaya. Sehingga SEMUA YANG YESUS LAKUKAN ITU UNTUKMUSehingga
dalam salah 1 tulisan Martin Luther tentang bacaan ini, ia katakan “ini teks
penghiburan sekaligus penguatan dari Yesus untuk para muridNya tentu
dengan tujuan agar para murid berani menjalani kehidupan mereka. Wong semua
yang Yesus lakukan untuk mereka kok. Yesus juga tidak pergi untuk meninggalkan
dan melupakan mereka. Ia justru harus pergi untuk mati dan bangkit untuk keselamatan
bukan hanya para murid tetapi keselamatan dunia.
Saudara,
ketika kita tahu apa yang Yesus katakan dan bahkan makna dari tindakan
Yesus. Ternyata
hal itu, berbeda dengan apa yang ditangkap oleh muridNya karena Tomas berkata
kepada Yesus Tuhan kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami
tahu jalan ke situ? Hal ini menunjukkan bahwa 1) Tomas hanya fokus
pada arah ke mana Yesus pergi, jalan mana yang Yesus lewati bukan pada apa
makna kepergian Yesus. 2) Tomas belum juga paham akan apa yang Yesus sampaikan.
Tapi bisa jadi ketidakpahaman Tomas terjadi karena ia terlalu gelisah sehingga
sehingga ia tidak mampu menerima apa yang Yesus sampaikan.
Tapi
sekalipun para muridNya tidak mengerti, Yesus tetap sabar untuk menjelaskan
sekalipun ia sudah berkali-kali menjelaskan. Tapi Yesus, Ia menunjukkan
kesabaran yang begitu baik untuk para muridNya. Karena Ia jelaskan lagi (ay. 6
- 7) “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti
kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu
telah melihat Dia. Jadi, Yesus menekankan bukan pada ke arah mana Ia
akan berjalan, jalan mana yang akan Yesus lewati seperti yang dipahami oleh
Tomas. Karena Ia bukan sekadar akan lewat suatu jalan atau jadi penunjuk jalan
saja. Tetapi Ia adalah jalan itu. Jalan yang benar dan jalan yang
membawa kehidupan. Jalan yang memperkenalkan siapa diriNya kepada para
muridNya, bahwa Dia adalah Sang Bapa. Allah yang hadir di tengah mereka. Karena
mengenalNya, kamu telah mengenal Bapa.
Tapi Filipus
justru berkata "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami." Haduh kalau jadi Yesus mungkin sudah kita tinggalkan, sudah
kita pites karena kok ngga ngerti-ngerti padahal sudah dijelaskan bukan dengan
bahasa yang sulit. Tapi dengan kata-kata yang sederhana yang seharusnya mudah
ditangkap dan dimengerti. Nampaknya, di sini ada perbedaan antara tidak
mengerti dan tidak mau mengerti. Karena kalau tidak mengerti artinya sama
sekali tidak tahu. Tapi kalau tidak mau mengerti artinya sudah dikasih tahu,
sudah tahu, tapi tidak mau mau tahu!. Akhirnya gagal mengerti. Makanya Yesus
juga sampaikan “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun
engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau
setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Saudaraku lihatlah para murid,
sudah begitu lama mengikut Yesus. Namun tak mau memahami siapa Yesus. Bahkan
tak percaya padaNya. Sekalipun sudah melihat pekerjaan-pekerjaan Allah dalam
diri Yesus. Bisa jadi hal ini terjadi karena para murid terlalu gelisah,
sehingga mereka terjebak dalam kegelisahan dan membuat mereka tidak menangkap
pesan dari perkataan dan karya Yesus selama ini. Tetapi, bisa juga ini jadi
refleksi jangan-jangan selama ini mereka jadi murid yang hanya sekadar ikut
aja, cari aman dan tidak sepenuhnya percaya. Yesus yang Mahasabar kembali
mengingatkan mereka (ay. 12) Sesunggunya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Artinya, seharusnya jika para murid percaya
dengan sungguh pada Yesus. Memahami kata-kataNya. Mengelolah rasa gelisah
mereka. Maka mereka akan dengan berani melakukan pekerjaan hebat! Mereka berani
melakukan pekerjaan yang disediakan Tuhan. Berani untuk menjalani hidup karna
sadar bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membuang mereka.
Saudaraku
yang terkasih yang Tuhan Yesus Kristus.
Apa
yang kita dapatkan dari bacaan ini:
1)
Setiap orang bisa gelisah. Bahkan para murid yang bersama-sama dengan Yesus
juga gelisah! Kegelisahan para murid adalah karena mereka hanya menangkap bahwa
Yesus akan meninggalkan mereka padahal dari perkatan Yesus, Ia justru mau
dekat, Ia hadir dan tidak meninggalkan mereka. Namun kegelisahan itu
membelenggu mereka sehingga mereka tidak memahami maksud dari tindakan Tuhan.
Saudaraku, bukan hanya para murid.
Kita juga bisa gelisah karena zona nyaman kita sedang diguncang. apalagi kita
berada di tengah kondisi pandemi Covid. Kita yang di rumah saja
gelisah. Kapan pandemic ini selesai? Kapan bisa kerja seperti dulu lagi? Kapan
bisa jalan2 lagi? Kapan bisa wisata kuliner lagi? Kapan bisa ke mall lagi?
kapan bisa ibadah dan persekutuan di gereja lagi? Sudah sangat rindu! Benar
kata Dilan rindu itu berat! Atau kita mulai gelisah karena sudah harus bayar
uang kos/kontrakan tapi isi dompet su menipis. Tabungan tak punya. Pemasukkan
tidak ada. Kita diPHK tanpa kejelasan akan bagaimana kita ke depannya. Dan kini
mulai gelisah seakan Tuhan meninggalkan kita.
Saudaraku, kegelisahan itu
manusiawi. Karena para murid juga gelisah. Tapi jangan sampai kegelisahan itu
membuat kita tidak memahami maksud Tuhan! Bisa jadi, ketika kita di kondisi
sekarang. Karena Tuhan mau supaya kita punya waktu untuk merawat diri kita.
Kita merawat diri dengan punya banyak waktu untuk baca, untuk explore lagi
talenta kita, bakat yang terpendam dimunculkan kembali, lebih sering olahraga
dan punya waktu lebih banyak dengan Tuhan. Merawat diri dari berbagai aspek.
Bisa
juga kondisi sekarang membuat kita merawat keluarga. Selama
ini sibuk dengan urusan kantor dan pelayanan dan perkuliahan. Kini punya waktu
untuk merawat keluarga. Banyak waktu bermain bersama anak dan punya banyak
waktu ngobrol dengan pasangan dan keluarga. Cari cara untuk meluangkan waktu
bareng entah olahraga bersama atau nonton drakor bareng. Kalau Kita yang
rantau, bisa telpon keluarga Yang Biasa terputus karena kuliah/kerja kini bisa
bebas ngobrol dengan mereka berjam-jam.
Bisa
juga kondisi sekarang membuat kita sedang bersama merawat alam. Biasanya
sampah di mana-mana, polusi menyesakkan. Tapi kini, kita bersama sedang
mengistirahatkan alam. Lihatlah beberapa foto dari Nasa di internet
tentang kondisi udara sekarang. Ada berita baik untuk alam karena polusi di
dunia menurun.
2.
Tuhan mengingatkan bahwa Tuhan dekat, Tuhan hadir bahkan dalam kegelisahan
kita. Maka gantilah kegelisahan dengan keberanian menjalani hidup. Karena keberanian
menjalani hidup menjadi bukti bahwa kita percaya sekalipun dalam kesulitan
hidup Tuhan menganuerahkan kebaikan dan penyertaanNya senantiasa. Amin.
(mc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar