Yes.
11 : 1 - 10; Mzm.72:1- 7, 18 -19; Rm. 15
4 – 13; Mat. 3:1 – 12
Dalam Injil Matius 3 mengisahkan Yohanes
Pembaptis, Anak imam Zakharia dan Elisabet yang sudah dinubuatkan akan menjadi
penyiap, pembuka, pemberita datangnya zaman baru (kedatangan Mesias) (lih. Luk.
1 : 16 – 17). Namun sebagai penyiap, Yohanes mempunyai tugas yang penting,
yaitu memgumandangkan agar setiap mereka turut mempersiapkan diri dengan cara
berbalik kepada Allah melalui proses pertobatan dan baptisan.
Mengapa harus bersiap? Karena kita biasanya
juga harus bersiap bukan, ketika akan kedatangan tamu atau orang lain di rumah.
Contoh lain, di bulan Desember ini dalam momen menyambut natal, biasanya juga
kita sudah rempong menyiapkan hiasan, pakaian dan kue natal. Ya, bersiap itu
perlu. Namun bersiap yang dilontarkan oleh Yohanes, tak cukup mempersiapkan
hal-hal yang nampak di luar. Tetapi juga harus dari dalam, yakni pertobatan
(Yun. Metanoia: berbalik arah ke
Tuhan) yang bukan hanya bertobat tetapi juga menghasilkan buah pertobatan.
Itu sebabnya, Mat. 3 : 7 ketika Yohanes
melihat banyak orang Farisi[1]
dan Saduki[2]
datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “hai kamu keturunan ular
beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri
dari murka yang akan datang?” Kalau dilihat kembali bahasa yang dipakai oleh
Yohanes begitu sarkas[3]
tetapi tepat. Karena mereka bagaikan ular beludak, yang meskipun memiliki
penampilan memikat, namun berbisa, beracun, penuh dengki dan benci terhadap segala
sesuatu yang baik.[4]
Itu sebabnya, Yohanes mengingatkan mereka supaya bukan hanya nampak bertobat
tetapi juga menghasilkan buah pertobatan (ay. 8).
Di minggu Adven ke-2 ini, sebagai jemaat Tuhan
kita dihadapkan pada masa penantian. Masa di mana kita menanti kedatangan
Kristus kedua kali (Yun. Parousia).
Di masa ini, kita tiingatkan oleh Yohanes Pembaptis untuk menilik kembali ke
dalam kehidupan kita. Apakah kita sudah mempersiapkan diri? Sudah bertobat
sekaligus menghasilkan buah pertobatan? Supaya ketika masa di mana raja yang
akan membawa keadilan dan perdamaian seperti Doa Salomo dalam Mazmur 72 itu
datang, kita telah siap dan turut bersukacita. Selamat mempersiapkan diri di
minggu Adven ini. Tuhan menolong kita semua.
[1] Menurut Kamus
Alkitab Farisi: suatu golongan agama dalam bangsa Yahudi. Orang-orang Farisi
sangat taat kepada hukum-hukum agama Yahudi dan peraturan-peraturan yang
ditambahkan pada hukum-hukum itu dari zaman ke zaman.
[2] Menurut Kamus
Alkitab, Saduki: suatu golongan pemimpin agama Yahudi, yang sebagian besar
terdiri dari imam-imam. Mereka mendasarkan pengajarannya pada kelima kitab Musa
dan menolak segala ada istiadat yang ditambahkan kemudian.
[3] Sarkas – Sarkasme
dalam KBBI berarti (penggunaan) kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang
lain, cemoohan atau ejekan kasar
[4] Tafsiran online dari
Matthew Henry Commentary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar